Rabu, 21 Mei 2014

Seputar Desain “Kemasan”

Kemasan (pengemasan) merupakan wadah atau pembungkus yang dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Di samping itu pacaging (pengemasan) berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi
Dari segi promosi wadah atau tempat dapat berfungsi sebagai daya tarik konsumen. Karena itu bentuk, warna, dan desain kemasan itu sendiri harus di pikirkan dan dirancang dengan baik.
Selain itu kemasan akan lebih baik jika menggunakan bahan yang dapat di daur ulang agar tidak menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan.
Fungsi kemasan haruslah memenuhi syarat berikut :
1.    Kemampuan daya bungkus yang baik untuk memudahkan penanganan saat akan di distribusikan.
2.    Kemampuan dalam menjaga isinya dari berbagai ancaman seperti kontaminasi organisme ataupun gesekan , benturan, dan getaran.
3.    Mempunyai ukuran yang standar, mudah dibuang dan mudah untuk mudah untuk di bentuk atau dicetak.
Berikut beberapa contoh kemasan roti yang inovatif dan unik:








Berikut ini adalah Penggolongan Kemasan :

1. Frekuensi Pemakaian
  • Kemasan Sekali Pakai (Disposable),
    yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik es, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng dll.
  • Kemasan yang Dapat Dipakai Berulang Kali (Multi Trip),
     seperti beberapa jenis botol minuman (limun, bir) dan botol kecap. Wadah-wadah tersebut umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik.
  • Kemasan yang Tidak Dibuang (Semi Disposable).
    Wadah-wadah ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai, misalnya kaleng biskuit, kaleng susu, dan berbagai jenis botol. Wadah-wadah tersebut digunakan untuk penyimpanan bumbu, kopi, gula, dan sebagainya.
2. Struktur Sistem Kemas Berdasarkan letak atau kedudukan :
  • Kemasan Primer,
    yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol minuman, bungkus tempe)
  • Kemasan Sekunder,
    yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus, keranjang tempe, dan sebagainya.
  • Kemasan Tersier dan Kuartener, yaitu apabila masih diperlukan lagi pengemasan setelah kemasan primer, sekunder dan tersier. Umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan.
3. Sifat Kekakuan Bahan Kemas
  • Kemasan fleksibel, 

    yaitu bila bahan kemas mudah dilenturkan, misalnya plastik, kertas, foil.
  • Kemasan kaku,
    yaitu bila bahan kemas bersifat keras, kaku, tidak tahan lenturan, patah bila dipaksa dibengkokkan. Misalnya kayu, gelas, dan logam.
  • Kemasan semi kaku/semi fleksibel,
    yaitu bahan kemas yang memiliki sifat-sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku, seperti botol plastik (susu, kecap, saus) dan wadah bahan yang berbentuk pasta.
4. Sifat Perlindungan Terhadap Lingkungan
  • Kemasan Hermetis, yaitu wadah yang secara sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, misalnya kaleng dan botol gelas.
  • Kemasan Tahan Cahaya, yaitu wadah yang tidak bersifat transparan, misalnya kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan yang difermentasi.
  • Kemasan Tahan Suhu Tinggi, jenis ini digunakan untuk bahan pangan yang memerlukan proses pemanasan, sterilisasi, atau pasteurisasi.
5. Tingkat Kesiapan pakai
  • Wadah Siap Pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya.
  • Wadah Siap Dirakit atau disebut juga wadah lipatan, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.

Kepentingan lain di rumah setelai selesai dipakai. Seperti kaleng biscuit, kaleng    susu,kaleng permen dll, dapat digunakan kembali dengan memasukkan kopi atupun bumbu – bumbu dapur seperti garam, gula ke dalam kaleng yang sudah dipakai.
1.    Tingkat Kesiapan Pakai
·         Wadah siap pakai yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah
          Sempurna sejak keluar dari pabrik. Seperti wadah kaleng, wadah botol dsb.
·         Wadah siap dirakit yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan.
          Seperti : Kaleng yang masih dalam bentuk lempengan dan silinder, wadah yang
          Terbuat dari kertas, dan plastik.
Dalam Fungsi Penjualan
Kemasan akan adalah hal yang utama dalam penjualan, seperti halnya kemasan permen, kemasan permen akan di desain dengan mengikuti baik rasa dan bentuk permen itu sendiri, Dengan begitu konsumen tidak akan bingung pada saat akan menbeli dan memilih rasa sesuai keinginannya karena mereka akan mengetahui rasa permen tersebut melalui kemasan misalnya kemasan berwarna merah atau pink konsumen akan tahu bahwa itu adalah rasa strawberry, yang berwarna hijau adalah rasa melon dsb. Pada tahap ini  sebuah kemasan akan menjadi daya pikat bagi para konsumennya sehingga tidak jarang seorang konsumen membeli barangnya dengan hanya melihat dari kemasannya yang indah dan unik.
Sebagai alat penjual kemasan merupakan pengikat terakhir  yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk tersebut. Itu sebabnya desain kemasan juga sangat perlu diperhatikan sebagai salah satu strategi berbisnis. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar